Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum (PU) tengah mengkaji struktur lapisan tanah di kawasan Situ Gintung, Ciputat, Tangerang, Banten.
Hasil pengujian tersebut akan diserahkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWS) untuk dikaji bersama dengan pemetaan lokasi pembangunan kawasan pasca bencana 27 Maret lalu.
"Kami telah menetapkan tujuh titik pengeboran untuk diambil contoh tanahnya," kata Sucipto, Koordinator Survei Geo-Teknik PU, di Tangerang, Kamis.
Menurut Sucipto, uji tanah biasanya dilakukan sebelum pemetaan pembangunan. Namun jika kali ini bersamaan, itu bertujuan agar laporan pembangunan kawasan segera ditindak lanjuti.
"Kami telah menggunakan bor mesin, sekarang pengeboran bisa dilakukan hingga 30 meter ke dalam tanah," Adang Hidayat, petugas uji tanah dari PU.
Sebelumnya pengambilan contoh tanah hanya dilakukan dengan bor tangan, dan hanya mencapai kedalaman 5-7 meter saja.
Sementara itu, Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane, Pitoyo Subandrio mengatakan bahwa tujuh titik pengeboran itu masih akan ditambah untuk mendapatkan contoh tanah yang lebih akurat.
Ia menambahkan, desain pembangunan kawasan Situ Gintung akan segera diselesaikan.
Rencananya badan tanggul yang saat ini tingginya 15 meter akan direndahkan sekitar tujuh meter dan dibuat model "teraserring". Sedangkan dasar sungai akan dikeruk hingga sisa sedimen sisa banjir habis.
"Kami masih melakukan koordinasi dengan berbagai pihak termasuk warga untuk merancang pembangunan kawasan tersebut," kata Pitoyo.
Pemerintah berniat untuk tetap mempertahankan Situ Gintung demi kepentingan konservasi air sekalipun lokasi di sekitar bendungan tersebut saat ini telah berubah bentuk menjadi perkampungan padat.
Situ Gintung awalnya memiliki luas sekitar 31 ha, tapi seiring perkembangan jaman menyusut menjadi hanya sekitar 21 ha dikarenakan pembangunan pemukiman, lahan pertanian dan pendangkalan.
(*)
Kamis, 14 Mei 2009
PU Kaji Struktur Tanah Situ Gintung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar